Kami Akhirnya Memutuskan TUTUP
Oke. Saya bisa jelaskan semuanya. Tujuh hari kedai Kopi Yuk! buka dan hari ke-8 kami memutuskan untuk TUTUP.
Kami tutup karena di tujuh hari tersebut kami merasa sangat kelelahan.
Tidak hanya faktor kelelahan saja, memutar otak untuk menciptakan konten-konten menarik untuk netizen yang kebanyakan lebih memilih mem-viralkan berita hoax, dan masih banyak faktor yang tidak
bisa kami sampaikan selengkapnya.
Malam ke-7 kami adakan meeting di sebuah angkringan yang menjual
nasi kucing seharga SERIBU RUPIAH (murah kan?). Ditemani kopi sobek yang
akhirnya tidak terminum karena yah sudahlah.
Agenda meeting tersebut awalnya akan membahas tentang strategi berikutnya
yang akan kami lakukan. Masing-masing dari kami mengutarakan pendapat tentang
ide promosi, menu baru, sampai wacana ruang kreatif yang bisa diadakan di kedai mungil ini.
Pembicaraan ini
berlangsung sangat seru, sengit, dan penuh diving
pada saat pertandingan Chelsea kesukaan si Bing. Wak hanya terpaku ketika Bing ikutan selebrasi gol melampiaskan kekesalannya karena Chelsea kebobolan.
Setelah pertandingan selesai kami baru memulai diskusi yang hampir tiap malam
kami gelar setelah jam operasional Kopi Yuk! selesai.
“Saya Lelah!”
Kata keramat dan
terlarang itu akhirnya terlontar dari mulut salah seorang dari kami. Entah
siapa yang mengucapkan kata-kata tersebut, karena kami tidak saling mengakui.
Jangan-jangan... ah! Sudahlah.
Intinya kami akhirnya MEMILIH
HARI UNTUK TUTUP setelah tujuh hari bekerja. Kami memilih tutup pada hari
MINGGU. Senin sampai Sabtu kami tetap buka mulai jam satu siang sampai jam 10
malam. TUTUP alias LIBUR ya. Hehe... Rencananya kami mau libur dua kali tapi
belum menentukan. Nanti kalian bisa lihat jadwal kerja dan libur kami di pintu rolling door kedai Kopi Yuk!
Komentar
Posting Komentar