Bulan Berair
November Rain. Lagi-lagi saya menulis diawali dengan judul sebuah lagu dari salah satu legenda band Gun and Roses. Bulan November tanggal 15 tepatnya kami mulai menyeduh di kedai minimalis ini.
Hari pertama itu derasnya hujan mewarnai kedai kami. Pas sekali sambil menyeruput kopi hangat seduhan kami.
Saat itu kami memiliki promo “Bayar Suka-suka” untuk semua menu kopi yang kami tawarkan. Promo di social media kami waktu itu hanya memiliki setidaknya sepuluh followers. Sakit kan? Haha. Tapi tidak hanya itu saja. Kami juga menyebarkan promo lewat semua kontak yang ada di smartphone masing-masing.
Pembeli pertama kami jatuh ke tangan arsitek muda yang membantu kami untuk mendesain kedai mungil ini yaitu Misty. Kemudian barulah berdatangan teman-teman yang mendukung kedai dengan umurnya belum genap satu hari. Di tengah hujannya Taman Kuliner Condongcatur pada waktu itu obrolan kami pun sangat menyenangkan. Banyak sekali masukan yang kami dapat dari komentar mulai dari suasana kedai sampai pada menu yang kami sajikan.
Standing Bar merupakan konsep awal yang kami bawa untuk meramaikan Taman Kuliner Condongcatur. Tidak ada kursi, hanya ada sebuah bar kayu yang kami pesan dari seorang teman.
“Capek juga ya.”
Begitu celetuk salah seorang teman kami di tengah obrolan yang makin malam makin asik. Karena dua jam lebih kami ngobrol dengan berdiri dan menyandar pada bar kayu atau tembok. Sekejap keputusan untuk melanjutkan konsep standing bar gugur. Keesokan harinya kami membeli kursi bekas namun masih indah dipandang untuk disandingkan di salah satu sudut kedai Kopi yuk!
Aroma tanah sedap berpadu dengan aroma kopi hangat memang nikmat. Lebih santai sambil duduk di kursi yang baru kami beli. Semoga hujan saat itu jadi berkah.
Komentar
Posting Komentar