Cup Kopi Yuk! Jadi Lebih Nyeni


Bicara soal kopi tentunya tidak lepas dari ngobrol, merokok, kerja di depan komputer dan serangkaian aktivitas lain. Baru-baru ini kami mengaitkan kopi dengan aktivitas berseni di acara Menggambar Cup Kopi Yuk! Bareng-Bareng.

Kami tahu, kedai kopi dan kafe sudah terlalu banyak di Jogja. Pernah si Wak bilang, sudah 400-an kafe bergelut di dunia perkopian di kota yang selalu bikin kangen ini. Bicara tren? diramalkan akan terus bertambah. Karena, yah seperti kita tahu, Indonesia, khususnya kota-kota besar sedang dilanda 'mabuk kopi'. Apalagi ditambah hebohnya film Filosofi Kopi yang belum saya tonton sampai hari ini.

Nah, demi bisa mendapatkan pasarnya sendiri, Kopi Yuk! ke depannya nanti, rutin mengadakan acara komunitas atau non-komunitas. Sebagai langkah kecil bayi ini, kami mengundang rekan-rekan hobi menggambar. Kebanyakan peserta memang teman-teman kuliah saya dan Wak. Satu aksi kecil lebih baik ketimbang berdoa, kata Mahatma Gandhi. ;)

Darimana idenya?

Ide menggambar cup kopi bersama ini datang dari obrolan beberapa pengunjung yang melihat gambar Wak dan Bing di cup. "Dijual gak ini?", "Lucu juga nih, mau dong dibikinin". Selentingan-selentingan itu akhirnya membuat saya tertarik mengadakan acara menggambar cup bersama.

Tanpa ba-bi-bu, saya mencoba diskusi dengan Gandhi atau nama bekennya Rasefour, seorang seniman gambar di Jogja dan juga teman semasa kuliah dulu. Waktu itu saya ajukan konsep dalam selembar kertas elektronik di Word. Tanpa banyak pertimbangan, pemuda berkacamata itu langsung menyetujui. Alhasil dia mengajak beberapa rekan, sesama pegiat gambar, untuk berpartisipasi. Kun fayakun. 

Antusias

Acara menggambar sendiri berlangsung dengan diikuti tujuh peserta. Mulanya lima orang, dua lainnya menyusul pada malam hari. Talenta mereka sungguh luar biasa. Karena bisa dibilang, menggambar di cup tidak mudah. Mereka sendiri mengakuinya. Bidang yang digambar tidak lurus dan rata.


Well, Hampir lima jam mereka berkutat menggambar (sambil ngopi dan juga bercanda), jadilah 18 karya. 18 Karya ini punya ceritanya masing-masing.

Nah, penasaran seperti apa karya dan ada cerita apa di balik setiap kreasi mereka? Oh ya, karya tujuh peserta ini akan kami lelang. Jika kamu tertarik membelinya bisa ikut berpartisipasi juga. Tunggu penjelasan dan ceritanya di artikel berikutnya ya! Ciao! 

Komentar

Postingan Populer