Kedai Kopi Yang Beda Tapi Sama

Halo lagi!
Kali ini saya mau mendongeng beberapa obrolan dari sobat Kopi Yuk! yang sudah pernah mampir. Penasaran obrolan apa saja yang terjadi di kedai mungil ini? Simak ceritanya berikut ini (Gimana? sudah bikin penasaran belum paragraf awal ini? Hehe.)

Apa sih yang membedakan kedai mungil ini dengan kedai lainnya? Agak sulit juga pertanyaan itu dijawab. Dari obrolan dan celotehan sobat Kopi Yuk! yang singgah, mereka bingung. Sama seperti saya yang sedang menulis ini, kira-kira apa yang akan saya tulis pada kalimat berikutnya?
"Friendly Banget!"
Ada salah satu sobat Kopi Yuk! yang berkomentar lewat akun Instagram seperti itu. Alasannya begini, walaupun yang datang merupakan teman lama atau pelanggan tetap, kami selalu menyapa dan setidaknya bertanya "Halo! Dari mana?"
"Jangan takut kalau datang hanya sendiri. Pasti ditemani baristanya."
 Menurut pendapat pribadi, sebagai tuan rumah, saya wajib melayani tamu yang datang apa lagi jika datang sendiri. Pasti kami temani dengan senang hati. Saya sendiri sangat senang kalau yang datang adalah orang baru. Saya dan Bing selalu mendongeng tentang alasan kenapa kami buka kedai Kopi Yuk! Harapan kami sederhana, mereka mau ikut berbagi cerita yang mereka miliki kepada kami. Kadang banyak juga cerita-cerita yang menarik untuk dibagikan lewat akun Instagram @yukkopiyuk (Sudah follow belum?).

"Untung aku dateng sini ya."
Pernah ada juga solo traveler yang tiba-tiba datang ke kedai kami. Singkat cerita begini. H-1 partner travel-nya membatalkan karena ada sebuah halangan. Kami ngobrol banyak hal dan ternyata sobat Kopi Yuk! yang satu ini tidak punya rencana perjalanan. Kami menyarankan bermacam-macam tempat untuk dikunjungi di Kota Gudeg ini. Melihat dari air mukanya, dia senang sekali menerima saran dari kami.

Lagi-lagi saya teringat ada adegan dalam komik berjudul Barista: "Jika kamu datang ke sebuah kota dan bingung hendak kemana, datanglah ke kedai kopi dan bertanyalah kepada baristanya."

Komentar

Postingan Populer